Terluka
Walid,Tatkala aku tersedar dari lena,Benak fikiran ini menjadi kusut,Tak banyak kata mampu dilafazkan,Hanya juraian air yang tidak mampu diseka,Pantaskah engkau diberi curahan rindu? Hingga kini,Perilakumu, tuturmu ku peduli,Ucapannya terasa seperti bahangnya mulut naga,Jiwa tersentap kian menjadi luka,Si gebulah menjadi tempat berkongsi,Itulah si puteh. Tatkala diri melayan perasaan,Lengan menjadi santapan mataku,Kekalnya disitu tinggalkan bekas,Kerna itulah benci …









